Visit My old blog

Saturday 11 January 2014

Mendung dan Hujan

      Sekarang saya sedang berada di dalam hangatnya selimut dengan laptop di pangkuan. Rintik hujan di luar membangunkan saya pada jiwa-jiwa yang haus akan pengungkapan isi hati. Maka sayapun menulis.. ditemani suara hujan dan dinginnya ac kamar yang entah dimana remotenya. Suara hujan yang adalah orchestra alam, sederhana tapi memukau dan menelusuk membuat saya semakin betah di kamar. Bergumul didalam selimut, memiringkan kepala yang bertumpu di atas bantal untuk bisa melihat lebih jelas jendela kamar. Rintik hujan yang jatuh di jendela membentuk titik titik air yang bening dan bulat.  Tertempa cahaya putih yang remang-remang masuk ke dalam kamar menciptakan siluet bayangan curtain. Karena area apartemen yang tidak berada di pusat negara (yang seperti kota ini), jadi pemandangan di luar jendela adalah pohon-pohon rindang yang berjajar cukup banyak. Terlihat seperti hamparan hijau yang dinaungi langit mendung. Siapa bilang mendung dan hujan itu paket yang tidak cantik. pada kenyataannya mendung dan hujan itu cemberut tapi eksotis. Rasanya saya tidak perlu jauh-jauh ke raja ampat ataupun menunggu bisa berdiri di puncak himalaya Tibet untuk memuji ciptaannya. Sungguh, saya menikmati setiap jengkal alam yang diciptaNya.

Sunday 5 January 2014

Upcoming novel

Kutekan tuts-tuts laptopku dengan asal saja. Mengeluarkan semua uneg-uneg yang sudah satu tahun diam saja di hati. ‘Kusadari tidak semua yang kutulis ada benarnya bagi orang lain. Hanyalah sebuah sudut pandang dari satu sisi kami (aku dan teman-temanku). Kami yang bekerja di dunia aviation sebagai pramugari sebuah maskapai penerbangan international sepanjang tahun ini selalu menggumamkan kejenuhan dan kesusahan yang sama. Semakin membebani hari-hari kami yang sudah cukup berat. Subyektifitas yang kami ceritakan memang tidak pernah selalu benar dimata orang lain. Pada ujungnya melarikan kita pada sebuah kehidupan bak zombie yang mati rasa dan seorang diri saja di dunia ini.’ ...