Visit My old blog

Friday 16 May 2014

Mencinta


Aku mencintai kamu, bahkan sampai pada detik ini. Sesakit apapun yang ada di mata, telinga, dan hati, aku masih mencintai kamu. Mencinta yang digerogoti rasa sakit, karena tidak harusnya datang di setiap helaan nafas, kedipan mata, dan angin yang lewat. Mencinta kemudian serasa tidak harus dipertahankan ketika dia tak lagi memilih hati ini untuk dibela. Menangislah bermalam-malam memandangnya tertawa bahagia. Tak mengapa bila dia tidak mencinta sebesar cinta ini. Tiba saatnya menyadari, selama ini aku mencinta terlalu melebihinya. Banyak dini hari terlewatkan dengan bahu gemetar di dalam selimut dengan lebam di mata, dan dia disana tertawa bahagia bersama teman-teman tercinta. Aku tersenyum, meyakini bahwa mungkin bahagia ada padamu saat ini. Kamu telah memilih. Memberiku pengakuan yang getir.
Aku mencintai tapi aku tidak punya kapasitas lebih untuk melanjutkan. Dan ini yang terakhir. Terakhir kali berkata...... untuk tidak mencintai kamu lagi.

No comments:

Post a Comment